kesedihan menimpa si langka.

   Tak lama kemudian aku dijemput oleh papa ku untuk pulang ke rumah ku, aku masih membawa pulpen itu sesampai di rumah aku taruh pulpen itu di atas meja komputer di rumah ku, aku diajak ke rumah makan dekat rumah ku karena ibuku belum datang dan aku juga belum makan, aku berjalan tak lama dan akir nya samapai di tempat tujuan, aku sudah selesai makan, dan klakson mobil mama ku berbunyi minta dibukakan pintu aku pun berlari dengan kakak ku untuk membukakakn pintu gerbang, dan aku bilang win aku ke sana lagi yaa aku bilang begitu kepada kakak ku, dan kakak ku mengatakan ia. tak lama kemudian mama dan kakak ku datang untuk memesan jus dan tek lama lagi pulang, aku melihat pulpen itu sudah tidak ada, karena aku sudah ngantuk maka nya aku melihat nya besok pagi saja, dan karena itu aku sudah sangat lelah, dan besok pagi aku cari disekitar itu dan juga tidak ketemu. aku menanyakan kepada kakak ku karena dia yang pertama kali pulang ke rumah, dan dia mengatakan kan ada di atas meja komputer di sangglah, apa dia gak tau kalo aku udah bawa itu, yaa akir nya aku menagis dan tetap menuduh kakak ku yang salah padahal siapa lagi yang dirumah kecuali dia, palingan dia aja yang mencuri pulpen ku, disepanjang perjalanan aku menagis berkaca, dan kakak ku tetap tidak mau mengaku, tidak mungin kan pulpen bisa jalan sendiri, dan akir nya aku ingat, APABILA ADA ORANG YANG MENCURI BARANG KESAYANGAN KITA ITUPUN JUGA SAMA DAN DIA PUN AKAN KEHILANGAN BARANG YANG IYA SANGAT AMAT BUTUHI, dan aku diam saja dan tetap mencari karena KEBOHONGAN PASTI BISA TERUNGKAP CEPAT ATAU LAMA. dan juga tuhan akan membalas nya yang juga disebut HUKUM KARMA yaaa aku diam saja dan tetap mencari, aku yakin pasti dia juga akan ketiban hal yang sama, kakak ku memang sekarang aku juluki tngan panjang si keluarga.