Dahlia termasuk bunga yang terlambat dikembang-biakkan secara komersial. Baru pada tahun 1872, negeri Belanda menerima sekotak umbi Dahlia yang dikirim dari Meksiko. Dari sekotak umbi bunga Dahlia ternyata hanya satu umbi yang berhasil berbunga namun menghasilkan bunga indah berwarna merah dengan daun bunga yang runcing. Ahli tanaman berhasil mengembang biakkan Dahlia yang kemudian dinamakan Dahlia juarezii. Dahlia juarezii merupakan nenek moyang semua bunga Dahlia hibrida (persilangan) yang terdapat sekarang ini.
Dinamakan Dahlia untuk menghormati ahli botani berkebangsaan Swedia dari abad ke-18 yang bernama Anders Dahl.
Dahlia juga merupakan bunga resmi kota Seattle, negara bagian Washington, Amerika Serikat.
Manfaat
Bunga Dahlia yang kita kenal sekarang terdiri dari ratusan kultivar. Sebagian besar varietas tanaman Dahlia menghasilkan bunga yang warnanya cerah dan mempesona, sehingga Dahlia merupakan komoditas penting bagi industri bunga potong dan tanaman pot.
Manfaat Obat Umbi Bunga Dahlia
Inulin
yang dikembangkan dari umbi dahlia (Asteraceae), diluncurkan Kepala
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Lukman Hakim pada peringatan
159 tahun Kebun Raya Cibodas, 11 April 2011.
Inulin
tak ubahnya serat pangan terlarut. Tidak dicerna enzim pencernaan,
melainkan difermentasi mikroflora di dalam usus besar. Selanjutnya,
menjadi prebiotik yang menghambat bakteri patogen atau sel kanker usus,
meningkatkan penyerapan kalsium, dan beragam fungsi lainnya.
Bila
masyarakat selama ini lebih mengenal dahlia karena keindahan
bunganya—yang terdiri atas warna merah muda, merah tua, putih terang,
putih gelap, kuning, dan jingga, Kebun Raya Cibodas tertarik pada
manfaat umbinya.
”Penelitian
inulin dari umbi dahlia sejak tahun 2009. Inulin umbi dahlia tergolong
paling baik dibanding inulin yang selama ini 100 persen masih diimpor
industri kita dari Belgia, Australia, India, dan China untuk
meningkatkan kualitas produk makanannya,” kata Kepala Unit Pelaksana
Teknis (UPT) Kebun Raya Cibodas Didik Widyatmoko.
Inulin
digunakan pada berbagai produk pangan. Misalnya, susu instan untuk
anak-anak maupun dewasa atau lanjut usia. Pada susu instan anak-anak,
inulin memberi manfaat meningkatkan daya serap tubuh terhadap kalsium
yang menunjang pertumbuhan tulang dan gigi.
Pada
susu instan dewasa dan lanjut usia, kemampuan inulin meningkatkan
penyerapan kalsium yang akan mencegah osteoporosis atau pengeroposan
tulang. Pendek kata, peran inulin penting.
Beberapa
industri menyertakannya dalam produk es krim dan yoghurt. Bahkan, di
Eropa sudah mulai dikemas produk inulin untuk menambah cita rasa kopi.
Prebiotik
Inulin
merupakan polimer dari unit-unit fruktosa dengan serat pangan yang
mencapai 90 persen. Inulin berfungsi sebagai prebiotik karena menjadi
komponen pangan substrat mikroflora yang menguntungkan di dalam usus.
Komponen pangan lain yang mempunyai sifat prebiotik, antara lain fruktooligosakarida, galaktooligosakarida, dan laktulosa.
Setelah
dikonsumsi, senyawa inulin mencapai usus besar dalam keadaan struktur
yang tidak berubah. Namun, inulin segera difermentasi mikroflora yang
ada di dalam usus besar.
Inulin
difermentasi menjadi asam lemak rantai pendek dan dari beberapa
mikroflora spesifik akan dihasilkan asam laktat. Kondisi demikian
menurunkan derajat keasaman (pH) pada usus besar.
Asam laktat di dalam usus besar merangsang gerak peristaltik usus. Itu mencegah konstipasi atau sembelit.
Selain
itu, keberadaan asam laktat dan asam lemak rantai pendek di dalam usus
besar mampu meningkatkan penyerapan kalsium. Manfaat inulin meningkatkan
kalsium itulah yang paling banyak diharapkan untuk aplikasi teknologi
pangan.
Peluncuran
inulin dari umbi dahlia itu merupakan riset kerja sama pengelola Kebun
Raya Cibodas dengan Pusat Penelitian Kimia yang dipimpin Sri Pudji
Praharti.
”Inulin
impor selama ini tak pernah dari umbi dahlia,” kata Didik. Inulin impor
mayoritas dihasilkan dari umbi artichoke (Helianthus tuberosus) dan
chicory (Chicoryum intybus L).
Tergolong langka
Inulin umbi dahlia masih tergolong langka. Begitu pula ketersediaan umbi dahlia yang juga terbatas.
”Inulin
umbi dahlia ini jauh lebih mahal dibanding inulin impor dari bahan baku
chicory. Inulin chicory untuk setiap 25 kilogram seharga Rp 1 juta,”
kata Didik. Harga inulin dari umbi dahlia mencapai Rp 7 juta per
kilogram (kg).
Didik
mengatakan, untuk menunjang pasokan bahan baku umbi dahlia saat ini,
LIPI menyiapkan kebun seluas dua hektar di Selabintana, Sukabumi, Jawa
Barat. ”Saat ini lokasi paling cocok hanya di dua tempat, yaitu
Selabintana dan Lembang,” kata dia.
Dahlia
diyakini berasal dari Meksiko. Dahlia cocok tumbuh di ketinggian 700
meter sampai 1.000 meter di atas permukaan laut. Namun, semua lokasi
dengan ketinggian tersebut ternyata tak bisa serta-merta menjadi habitat
dahlia.
Sebagai
contoh, pada ketinggian yang sama di Jawa Timur, dahlia sulit tumbuh
dengan baik. Hal itu menjadi tantangan penelitian lebih lanjut.
”Dari
area satu hektar bisa menghasilkan 25 ton sampai 20 ton umbi dahlia.
Satu batang pohon dahlia bisa menghasilkan 2 kilogram sampai 5
kilogram,” ujar Didik.
Rendemen umbi dahlia mencapai 7,5 persennya. Usia panen umbi dahlia sekitar tujuh bulan sampai satu setengah tahun.
Umbi
dahlia mengandung 80 persen air dan 20 persen zat padat yang tersusun
dari selulosa dan inulin. Pemisahan atau isolasi inulin menggunakan
pelarut etanol. Umbi dahlia dikeringkan terlebih dahulu sebelum digiling
menjadi bubuk.
Proses produksi
Inulin
dapat diperoleh dengan cara pemasakan larutan umbi dahlia pada suhu
80–90 derajat Celsius selama 30 menit. Sejumlah riset menegaskan bahwa
metode yang banyak digunakan untuk memperoleh inulin adalah metode
ekstraksi umbi dahlia, lalu diendapkan dengan menggunakan air atau
etanol.
Hasil
ekstraksi inulin dapat ditambahkan arang aktif untuk memperoleh inulan
yang berwarna lebih putih bersih. Arang aktif akan mengikat komponen
warna, seperti tannin atau karbonil yang menimbulkan warna kecoklatan.
”LIPI sekarang sudah bermitra dengan dunia industri untuk memproduksi prebiotik inulin khusus dari umbi dahlia ini,” kata Didik.
Perusahaan
swasta itu, menurut Didik, sekarang membuka diri bagi para pemasok umbi
dahlia dari mana saja. Berapa pun pasokan umbi dahlia pasti diterima.
Kondisi itu sangat baik.
Bagi
para petani bunga, popularitas jenis bunga dahlia sekarang makin
menurun. Sebab, harus berkompetisi dengan jenis bunga lain yang mirip
dahlia yang dari beberapa segi bisa mengalahkan kualitas, seperti bunga
krisan yang lebih tahan segar ketimbang bunga dahlia.
Inulin
menjadi contoh hasil riset LIPI yang menjawab langsung persoalan, yaitu
turunnya popularitas bunga dahlia. Hasil riset LIPI ini segera dapat
diaplikasikan.
Semoga
saja inulin disusul riset-riset lain yang langsung berkontribusi nyata
bagi masyarakat. Inulin hanya contoh kecil betapa pentingnya menjaga
alam Indonesia dari kehancuran.
No comments:
Post a Comment